Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). (Foto: Instagram/AHY)

JAKARTA, Eranasional.com – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebutkan nama Gubernur Jawa Timur menjadi kandidat cawapres Prabowo Subianto.

Awalnya, AHY menceritakan soal seringnya Partai Demokrat dimintai pandangan oleh Prabowo terkait sosok cawapres yang akan mendampingi Ketua Umum Partai Demokrat tersebut.

“Kita sebagai pendatang paling baru di koalisi ini (Koalisi Indonesia Maju), saya cukup bersyukur karena Pak Prabowo sering mengajak diskusi,” kata AHY di kantor DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (13/10/2023).

Lalu, AHY membicarakan soal usulan dari partai anggota koalisi lainnya, yakni Partai Golkar. Katanya, Golkar menyodorkan ketua umumnya, Airlangga Hartarto sebagai bakal cawapres Prabowo.

“Kita tahu aspirasi Partai Golkar, tentu ketua umumnya, Pak Airlangga, menjadi salah satu nominasi cawapres Pak Prabowo,” tuturnya.

Lalu, AHY menyinggung PAN yang mengusulkan Menteri BUMN Erick Thohir.

“Kemudian kita tahu PAN dari awal mengusung Pak Erick Thohir sebagai salah satu yang dinominasikan sebagai kandidat cawapres,” ujarnya.

Kemudian, lanjut AHY, Partai Demokrat juga ditanya oleh Prabowo soal sosok cawapres. Demokrat, ungkap AHY, tidak mengusulkan kader utamanya, melainkan nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

“Ketika Demokrat ditanya, kita mengatakan, dengan sekali lagi tahu diri, tahu posisi, Partai Demokrat tidak mengusulkan kader utamanya tapi Ibu Khofifah, Gubernur Jawa Timur dengan sejumlah faktor dan pertimbangan,” terangnya.

Meski demikian, AHY menyebut itu hanya sebatas pandangan, bukan harga mati. Dia menegaskan, penentuan cawapres sepenuhnya ada di tangan Prabowo Subianto.

“Tetapi pada akhirnya kita kunci dengan satu kalimat, pengambilan keputusan dikembalikan, diberikan secara langsung kepada capres, yaitu Pak Prabowo Subianto yang sudah kita deklarasikan,” tegas AHY.

“Artinya, kita konsisten dalam sikap. Sebetulnya waktu di koalisi sebelumnya kita sama, tetapi ada hal-hal yang di-bypass saat itu. Kalau disampaikan baik-baik, sebetulnya kita terima saja, tetapi ada yang di-bypass,” pungkas AHY.