“Poin itu yang cukup alot diskusinya,” jelas dia.

Lebih lanjut, Ali mengungkapkan saat ini beberapa negara juga tertarik untuk mengembangkan taksi terbang di IKN.
Seperti Korea dengan Hyundai Motor Company, China melalui perushaan Guangzhou EHang Intelligent Technology Co. Ltd, dan Amerika lewat perushaan Boeing Wisk.

“Kalau untuk Hyundai yang besar, 5 pessenger, 4 penumpang 1 pilot itu rencana Juli 2024 (pameran teknologi),” kata Ali.

Selain taksi terbang, teknologi terbarukan rencananya juga bakal dipamerkan di IKN pada tahun depan.

Seperti autonomous vehicle atau bus tanpa awak yang rencananya bakal dikerjasamakan oleh perusahaan lokal seperti DAMRI atau Bluebird.

“Mau saya ada peningkatan kapasitas perusahaan, peningkatan SDM kita dengan pengembangan bersama. Jadi yang dikembangkan di IKN ini co-crearion, gak hanya ambil produknya tapi ada pengembangan bersama,” pungkasnya. (*)