ADB menyoroti sekitar 77% rumah tangga di Indonesia memiliki akses terhadap fasilitas sanitasi dasar seperti tangki septik, tetapi hanya 7% rumah tangga yang memiliki akses sanitasi yang dikelola dengan aman dan menjamin pembuangan limbah rumah tangga ke instalasi pengolahan air limbah (IPAL).

Menurut ADB, dengan banyaknya rumah tangga yang menghadapi saluran pembuangan air limbah yang tidak memadai dan rentan terhadap banjir, pencemaran air tanah dan risiko lingkungan dan kesehatan sering terjadi.

Proyek ini dirancang berdasarkan prinsip sanitasi inklusif di seluruh kota, yang memastikan bahwa setiap orang memiliki akses terhadap layanan sanitasi yang ditangani secara tepat dengan mengintegrasikan sistem saluran air limbah dan non-saluran air limbah.

“ADB senang dapat terus bekerja sama dengan Indonesia untuk memperluas akses terhadap layanan sanitasi yang lebih baik, yang merupakan kunci bagi penduduk yang sehat dan produktif,” kata Jiro.