Menurut Putin, identitas Ukraina adalah penemuan musuh Rusia pada awal abad ke-20, Kekaisaran Austro-Hungaria. “Gagasan bahwa orang-orang yang tinggal di wilayah itu diduga bukan orang Rusia, melainkan berasal dari kelompok etnis khusus, Ukraina, mulai disebarkan oleh Staf Umum Austria,” katanya dalam wawancara tersebut.

Sebagian wilayah Ukraina di bawah pemerintahan Austria pada saat itu, seperti kota Lviv, memang menjadi pusat kehidupan intelektual Ukraina, tetapi hal ini terjadi karena para penulis, sejarawan, dan penyair dari Kyiv harus mencari perlindungan di sana karena Rusia melarang penggunaan bahasa Ukraina.

Pada tahun 1847, penyair nasional Ukraina, Taras Shevchenko, ditahan karena menulis puisi patriotik dan dikirim sebagai tentara wajib militer ke Asia Tengah. Dia diizinkan kembali ke Ukraina lebih dari satu dekade kemudian, namun ditangkap kembali.

Putin, yang pernah berbicara tentang membaca karya Shevchenko dalam bahasa Ukraina ketika masih mahasiswa, tidak lagi menyebut dia dalam versi sejarahnya, karena hal itu berarti mengakui bahwa sastra Ukraina sudah ada sebelum intrik Staf Umum Austria-Hongaria.