Perusahaan farmasi Moderna dan Merck & Co juga sedang mengembangkan vaksin kanker eksperimental yang menurut studi tahap pertengahan mampu mengurangi kemungkinan kekambuhan atau kematian akibat melanoma, kanker kulit paling mematikan, hingga setengahnya setelah tiga tahun pengobatan.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), saat ini terdapat enam vaksin berlisensi untuk melawan human papillomavirus (HPV) yang menyebabkan banyak jenis kanker, termasuk kanker servik, serta vaksin melawan hepatitis B (HBV), yang dapat menyebabkan kanker hati.
Selama pandemi virus corona, Rusia mengembangkan vaksin Sputnik V sendiri untuk melawan Covid-19 dan menjualnya ke sejumlah negara, meskipun di dalam negerinya, Rusia menghadapi keengganan masyarakat yang luas untuk mendapatkan vaksinasi.
Putin mengatakan dia telah menggunakan Sputnik, dalam upaya untuk meyakinkan masyarakat akan kemanjuran dan keamanan vaksin tersebut.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan