“Ya tentu, antisipasinya jaga komoditas ekspor kita, jaga market luar dan kemudian juga kita melihat bahwa kedepan kita harus buka pasar baru antara lain dengan keanggotaan kita di multilateral agency, termasuk Organisation for Economic Co-operation and Developtment (OECD),” ujar Airlangga.

Lebih lanjut, ia juga mengatakan saat ini pemerintah tengah mengkaji untuk membuka pasar baru dengan perjanjian perdagangan bebas multilateral pada CPTPP.

“Kita juga sedang mengkaji membuka market dengan Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP). Kita melihat Kanada dan Amerika Latin juga bisa terbuka (pasarnya)” ujar dia,” lanjutnya.

Dia menegaskan, pemerintah terus menjaga daya beli masyarakat dalam negeri. Yang menurutnya, konsumsi masyarakat merupakan salah satu mesin penting bagi Indonesia, dikarenakan mesin konsumsi tidak dimiliki negara lain.

“Mesin konsumsi ini menjadi penting karena kita punya penduduk besar dan sebagian besar generasi muda. Maka mesin konsumsi ini harus didorong productivity,” ujar dia.