Akhirnya, ruangan itu dapat dibuka oleh pegawai lama yang bekerja di kediaman Dito. Namun dia tidak mengetahui nama orang tersebut.

“Saya enggak tahun namanya. Waktu itu saya lihat ada pegawai lama datang, setelah itu ruangannya terbuka. Menurut informasi, dia pernah di sana dan tahun kode aksesnya,” terangnya.

Begitu ruangan terbuka, dia pun ikut masuk dan melihat belasan senpi, belakangan diketahui beberapa di antaranya ilegal.

“Ruangannya kecil, ada meja dan kursi. Ada beberapa senapan di dalam, di bawah tas yang ditutup,” katanya.

Penyidik KPK terkejut

Lanjut Hendratno menceritakan, tim KPK sempat terkejut begitu menemukan belasan senpi di kediaman Dito Mahendra tersebut. Senpi-senpi tersebut kemudian dikeluarkan dari ruangan tersebut.

“Mereka (tim KPK) sepertinya mendapat surprise mendapatkan senapan, karena yang dicari sebenarnya bukan itu (senpi ilegal),” imbuhnya.

“Sebenarnya yang dicari KPK terkait kasus di MA (Mahkamah Agung), tapi yang didapatkan senjata api, jadi kaget mereka. Kemudian mereka menghubungi atasannya,” sambung Hendratno. (*)