Jakarta, ERANASIONAL.COM – Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Satu Kahkonen, mengatakan program makan siang gratis perlu dipersiapkan dengan baik terutama pada aspek anggaran.
Ia menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia perlu merencanakan dengan matang mengenai bentuk dan sasaran program tersebut. Tidak lupa memperhatikan keandalan sumber daya yang dimiliki.
“Sangat tergantung pada program mana yang akan diimplementasikan dan bagaimana bentuknya. Semua rencana harus benar-benar dipersiapkan dan biayanya juga dipersiapkan,” kata Satu Kahkonen saat ditemui wartawan di kantor Kemenko Ekonomi, Selasa (27/2/2024).
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa pemerintah perlu memperhatikan batas defisit fiskal sebesar 3% dari produk domestik bruto (PDB) seperti diatur dalam perundang-undangan. Selain itu stabilitas makro dan fiskal juga perlu diperhatikan oleh pemerintah.
“Yang jelas, kami berharap Indonesia dapat menjaga batas defisit fiskal 3% dari PDB yang telah ditetapkan dalam undang-undang. Dan juga menjaga stabilitas makro dan fiskal,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Satu Kahkonen membeberkan ramalan ekonomi Indonesia yang sempat diproyeksikan Bank Dunia tumbuh 4,9% pada tahun 2024. Menurutnya, proyeksi tersebut bisa saja berubah, mengingat saat ini masih berada di awal tahun.
Tinggalkan Balasan