“Kami telah memperbaharui proyeksi ekonomi Indonesia saat ini. Kami memproyeksikan perlambatan ekonomi Indonesia yang sangat tipis dari (sebelumnya) 5% menjadi 4,9%. Pada tahun kalender ini, kita masih berada di awal tahun dan proyeksi tersebut bisa saja berubah,” ujarnya.

Ia menilai, Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang masih terus tumbuh dengan baik. Ia juga memuji pengelolaan fiskal dan ekonomi makro Indonesia cukup baik.

“Kami sangat menantikan hal tersebut terus berlanjut karena itu adalah kekuatan indonesia dan itu telah membuat Indonesia memiliki titik terang di dunia,” tutupnya.

Dalam kesempatan berbeda, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebutkan pemerintah menargetkan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 berada di rentang 2,45%-2,8% terhadap PDB, lebih besar dari angka di 2024, 2,29%.

Sri Mulyani menyebut defisit ini sudah memperhitungkan seluruh kebutuhan dan komitmen Kementerian/ Lembaga (K/L). “Semuanya sudah harus masuk di situ, tidak ada yang on top. Jadi di dalam defisit itu sudah termasuk seluruh kebutuhan Kementerian/Lembaga dan berbagai komitmen-komitmen yang ada,” kata dia di Istana Negara, Senin lalu.