Dia menambahkan, masih banyak persoalan-persoalan pendidikan di negeri ini.

“Persoalan guru, persoalan infrastruktur, sarana prasarana sekolah, yang masih sangat memerlukan pendanaan,” tambahnya.

Fahmi mengatakan anggaran pendidikan sebesar 20 persen seperti yang diamanatkan, harus dijalankan sepenuhnya.

“Oleh karena itu, kami sampaikan protes ataupun kritik. Jangan sampai janji-janji kampanye yang terkait dengan makan siang gratis itu menggerus dan mengganggu atau mengutak-atik program BOS yang terkait dengan upaya kita meningkatkan mutu pendidikan,” ujarnya.

Protes tersebut, lanjut dia, disampaikan karena wacana itu sudah membuat banyak pihak gelisah.

Terutama pihak-pihak yang terkait dengan kepentingan peningkatan mutu pendidikan, terutama juga bagi teman-teman tenaga pendidik, teman-teman guru, mereka gelisah.

“Mereka khawatir kemudian dana tersebut tergerus dan akhirnya yang sebagian dari dana BOS itu untuk menunjang honor mereka, mereka akan mendapatkan atau mengalami kerugian,”ucapnya.

Fahmi pun meminta DPR memperhatikan dan mengawasi hal tersebut.

“Jangan sampai anggaran pendidikan yang sangat-sangat diperlukan itu kemudian terganggu dengan wacana-wacana yang sangat tidak relevan dengan peningkatan mutu pendidikan,” pesannya. (*)