“Tadi kan lu ngomong mengorkestrasikan ada sebuah kecurangan, elu!,” kata Noel
“Tangan lu ga usah nunjuk-nunjuk. Ini depan orang nih, lu pemilu aja kalah songongnya minta ampun lu,” kata Deddy
“Lu hasil dari culas, lu hasil dari culas, jangan kurang ajar lu,” kata Noel.
Perdebatan keduanya kemudian terus berlanjut hingga Deddy kembali kepada tema perdebatan.
Deddy bicara soal substansi demokrasi dan menyinggung pemecatan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman.
“Bicara substansi demokrasi itu bicara proses. Kalau ada yang bilang ada pembegalan MK yang berujung pada pemecatan Ketua MK sebagai substansi demokrasi orang itu pasti enggak pernah baca buku. Lalu kalau ada orang bilang bahwa bagi-bagi bansos dengan melanggar UU APBN, UU Keuangan Negara, pada saat anggota keluarganya ikut kontestasi pemilu bukan sebagai kejahatan demokrasi, orang itu tidak paham demokrasi. Cuma punya urat suara,” kata Deddy.
Mendengar itu, Noel kemudian langsung memotong ucapan Deddy dengan mengajak Deddy berdebat soal demokrasi.
“Jadi apa yang lu tau tentang demokrasi, kita debat dulu apa itu demokrasi. Yang mana yang lu pahamin,” timpal Noel dengan nada yang tinggi.
“Pembegalan MK. Ketua MK dipecat,” jawab Deddy.
“Lu juga bukan dewan yang lahir dari mekanisme yang jujur, lu juga bukan ketua dewan dari hasil yang jujur,” ungkap Noel.
“Kenapa bawa-bawa urusan pribadi di sini,” kata Deddy.
Kemudian, dalam video yang viral di media sosial, adu mulut keduanya terlihat berlanjut sampai saat jeda iklan.
Dalam video itu, Noel terlihat geram hingga menghampiri Deddy yang tengah duduk di meja depannya.
Terlihat Deddy kemudian berdiri dan seakan menantang hingga nyaris baku hantam dan peristiwa itu kemudian dapat dilerai oleh narsum lainnya dan juga para kru televisi. (*)
Tinggalkan Balasan