Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Utara AKBP Hadi Saputra Siagian menyebut, dugaan penganiayaan itu terjadi di toilet lantai dua gedung STIP Jakarta.

Saat itu, kata dia, Putu baru saja mengecek sejumlah kelas usai kegiatan jalan santai bersama beberapa rekannya.

“Setelah memastikan tak ada orang di dalam kelas, mereka (korban dan temannya) dipanggil oleh T. T mempertanyakan korban kenapa mengenakan baju olahraga saat ke gedung pendidikan,” kata Hadi.

Pelaku kemudian membawa Putu dan empat rekannya ke kamar mandi. Di lokasi itu mereka diminta berbaris.

“Setelah berbasis, T langsung melepaskan pukulan dengan tangan kosong kepada korban Putu ke arah ulu hati,” tutur Hadi.

Setelah mendapatkan lima kali pukulan, Putu lemas dan terkapar.

Pelaku pun meminta empat rekan korban pergi dan korban dibawa ke klinik yang berada di lingkungan STIP.

Namun, korban disebut sudah tidak bernyawa ketika tiba di klinik, karea sudah tidak ada nadi yang berdenyut di tubuh korban ketika dilakukan pemeriksaan.

“Pada saat diperiksa oleh klinik sekolah setempat, nadinya sudah berhenti, dan mungkin sudah bagian dari tanda-tanda hilang nyawa,” ucap Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes (Pol) Gidion Arif Setyawan. []