Iran, ERANASIONAL.COM – Hasil investasi yang dilakukan penyelidik militer Iran tidak menemukan bukti aktivitas kriminal dalam kecelakaan helikopter yang menewaskan mendiang Presiden Ebrahim Raisi dan delapan orang lain.

Menurut Staf Umum Angkatan Bersenjata menyatakan helikopter itu terbakar setelah menghantam daerah yang tinggi.

Menurut laporan media pemerintah Iran, IRNA, militer juga tak menemukan jejak lubang peluru di puing-puing helikopter.

Laporan tersebut juga menyatakan helikopter Raisi telah terbang di rute yang telah direncanakan sebelumnya, dan tidak meninggalkan jalur penerbangan yang ditentukan sebelum kecelakaan.

“Tidak ada konten mencurigakan yang diamati selama komunikasi antara menara pengawas dan awak pesawat,” demikian menurut militer Iran, dikutip Al Jazeera, Jumat 25 Mei 2024.

Komunikasi terakhir antara pesawat kepresidenan dan dua helikopter yang menyertainya terekam sekitar satu setengah menit sebelum kecelakaan.

Setelah helikopter yang mengangkut Raisi jatuh, sejumlah pihak menduga ada kemungkinan sabotase atau serangan terhadap transportasi itu.

Dugaan itu muncul bukan tanpa sebab. Sebelum helikopter jatuh, Iran sempat menyerang Israel secara langsung pada pertengahan April lalu.

Iran juga merupakan salah satu negara yang menentang dengan tegas agresi Israel di Gaza, Palestina.

Helikopter yang membawa Raisi dan rombongannya jatuh di Provinsi Azerbaijan Timur pada Minggu (19/5).

Total penumpang di helikopter tercatat sembilan orang.
Mereka yakni Menteri Luar Negeri Hossein Abdollahian, Gubernur Azerbaijan Timur, kepala keamanan, Imam Masjid Tabriz dan kru pesawat.

Sehari usai kecelakaan, pihak berwenang Iran berhasil menemukan puing-puing helikopter.

Menyusul konfirmasi kematian Raisi, Wakil Presiden Pertama Mohammad Mokhber diangkat sebagai presiden sementara, dan Wakil Menteri Luar Negeri Ali Bagheri Kani diangkat menjadi menteri luar negeri sementara. []