Jakarta, ERANASIONAL.COM – Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan dia tidak akan mengundurkan diri jika partainya mendapatkan hasil buruk dalam pemilu parlemen yang dipercepat (snap election). Dia meminta para pemilih untuk tidak menyerah pada “demam ekstremis.”

Obligasi Prancis jatuh pada Selasa (11/6/2024) setelah sebuah laporan bahwa presiden telah membahas pengunduran diri jika dia mengalami kekalahan besar kedua berturut-turut. Para investor mengkhawatirkan potensi pengambilalihan kepemimpinan oleh Partai National Rally sayap kanan yang menaungi Marine Le Pen.

“Saya akan menghentikan laporan palsu ini,” kata pemimpin Prancis itu dalam jumpa pers yang memaparkan program-program kampanye yang disusun dengan tergesa-gesa. “Ini tidak masuk akal.”

Presiden berusia 46 tahun itu mengejutkan pada investor pada Minggu malam ketika dia membubarkan Majelis Nasional, sebagai tanggapan atas kekalahan telak oleh Le Pen dalam pemilihan untuk Parlemen Eropa.