Jakarta, ERANASIONAL.COM – Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dirtipidnarkoba) Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa mengungkapkan jaringan gembong narkoba internasional, Fredy Pratama (FP) mengubah pola pengedaran narkoba ke Indonesia.

Sebagai informasi, Fredy masih diburu Polri hingga saat ini.

“Pola mereka (jaringan Fredy) sudah mulai berubah tapi kita sudah tahu pola mereka,” kata Mukti di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (9/7/2024).

Mukti menyebut jaringan Fredy sedianya masih menggunakan modus yang sama yakni mengemas narkoba dengan kemasan Teh China. Namun, perbedaannya pada pola pengiriman narkotika ke Indonesia yang dilakukan oleh jaringan Fredy ini.

Namun, Mukti belum bisa mengungkap pola tersebut kepada publik. Jenderal bintang satu itu hanya memastikan pola baru itu telah dikantongi dan akan dicegah peredaran narkoba jaringan Fredy Pratama masuk ke Indonesia dalam bentuk apapun.

“Kemasan masih sama cuma cara dia masuk ke Indonesia itu yang berbeda. Ini sudah kita kantongi semua. Nanti kita dengan Bea Cukai akan nelakukan Operasi gabungan lagi,” jelas dia.

Fredy diduga mengendalikan peredaran gelap narkoba jenis sabu dan ekstasi di negara Indonesia dan Malaysia dari Thailand. Gembong narkoba ini masuk daftar pencarian orang (DPO) sejak 2014.

Polri membentuk Tim Khusus Escobar Indonesia berjumlah 109 orang memburu keberadaan Fredy yang memiliki nama samaran The Secret, Cassanova, Mojopahit, dan Airbag itu. Operasi ini dipastikan berakhir setelah Fredy dan jaringan hingga ke akar-akarnya ditangkap.

Dalam upaya penangkapan Fredy, Polri bekerja sama dengan Polisi Thailand dan BNM Polri Drugs Enforcement Administration (DEA) Amerika. Pasalnya, Fredy diduga bersembunyi di Thailand.

Sementara itu, sudah ada 58 anak buah Fredy Pratama ditangkap dalam kasus dugaan tindak pidana narkoba serta tindak pidana pencucian uang (TPPU). Fredy diduga mengendalikan peredaran gelap narkoba jenis sabu dan ekstasi di negara Indonesia dan Malaysia.