Secara pribadi Said berpendapat, Ahok berpotensi mengalahkan Anies meski dalam survei Litbang Kompas elektabilitas petahana tersebut tertinggi.
“Kita masih berpikir tentang Jakarta. Karena Jakarta etalase publik, sorot mata tertuju ke Jakarta. Daya tariknya luar biasa. Ahok karena tingkat elektabilitasnya sangat mengejutkan itu potensial bisa mengalahkan Anies,” tandas Said.
Sebagai informasi, berdasarkan survei Litbang Kompas, nama Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama menjadi sosok terkuat untuk dipilih kembali dalam Pilkada Jakarta.
Tidak kurang 29,8 persen pemilih akan memilih Anies, sementara dukungan terhadap Ahok sebesar 20 persen.
Bahkan, jika Pilkada Jakarta dilakukan saat ini ada 39 persen warga Jakarta pasti akan memilih Anies Baswedan.
Sementara Ahok, dipastikan 34,5 persen warga Jakarta akan memilihnya.
Gambaran masih terbukanya peluang perubahan penguasaan dukungan pemilih tidak lepas dari pengaruh politik Anies dan Ahok yang pernah menjadi Gubernur Jakarta.
Oleh karena itu, keduanya dinilai berhasil di mata pendukungnya dalam menjalankan kepemimpinan untuk Jakarta.
Namun terhadap kinerja, sebanyak 44,5 persen warga Jakarta menilai Ahok paling baik disusul Anies di posisi 36,8 persen.
Sisanya tersebar pada para sosok gubernur Jakarta lainnya. []
Tinggalkan Balasan