Jakarta, ERANASIONAL.COM – Rombongan Rais Syuriah NU Bekasi Ikhsan Nudin Al Badawi diserang oleh massa tak dikenal di Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Sabtu (10/8/2024) malam.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, mengimbau GP Ansor dan Banser menahan diri dan tidak bertindak sendiri dalam kasus penyerangan di Karawang itu.

Gus Yahya meminta untuk mempercayakan pengusutan kasus tersebut sepenuhnya kepada pihak kepolisian.
“Tidak boleh bertindak sendiri-sendiri. Tidak boleh melakukan reaksi apa pun. Semua harus disiplin untuk taat kepada hukum. Begitu juga kepada, warga NU pada umumnya,” kata Gus Yahya di Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surabaya, Senin (12/8/2024).

“Saya mengimbau agar juga melakukan cooling down terhadap masalah ini. Kita tahu ada kelompok-kelompok yang berbeda, yang berseberangan dalam soal ini,” lanjutnya.

Ia juga mengimbau kepada warga Nahdlatul Ulama untuk mengingat persaudaraan apa pun perbedaan pandangannya.

“Mari kita terus menjaga persaudaraan di antara kita ini dan menghormati perbedaan pandangan di antara kita dan tidak melanjutkan artikulasi-artikulasi yang saling memanasi saling mencemooh apalagi saling mencaci maki di antara sesama warga NU, apa pun masalahnya,” ungkapnya.

Insiden penyerangan itu mengakibatkan satu mobil Mitsubishi Pajero yang ditumpangi Ikhsan bernopol B 1870 FLS rusak. Selain itu, tiga orang terluka. Mereka adalah Ikhsan, Ao Maoludin (38 Tahun), dan Arsanu (24).

Ketua GP Ansor Karawang, Ahmad Syahid, menuturkan rombongan tersebut merupakan pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Cikarang, Kabupaten Bekasi, yang datang ke Karawang guna memenuhi undangan acara di Ponpes Al-Baghdadi Rengasdengklok.

Sejauh ini, polisi telah mengamankan satu terduga pelaku kasus tersebut.

“Baru satu orang (terduga pelaku), kita masih dalami peran yang lain terkait perusakan,” ungkap Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP M. Nazal Fawwaz, dikutip dari kumparan, Senin (12/8/2024).