Jakarta, ERANANASIONAL.COM – Otoritas di Jepang meminta para pengunjung pantai meningkatkan kewaspadaan terhadap gigitan lumba-lumba. Saat ini terjadi lonjakan korban serangan lumba-lumba.

Laporan penjaga pantai Jepang, sebanyak 18 orang menjadi korban gigitan lumba-lumba di sejumlah pantai di kawasan Fukui.

Jika dibanding tahun-tahun sebelumnya, jumlah korban serangan lumba-lumba pada 2024 sangat tinggi. Sebab, biasanya dalam dua tahun sangat sedikit kasus gigitan lumba-lumba.

Keterangan salah seorang pejabat penjaga pantai Jepang, Shoichi Takeuchi, mayoritas gigitan lumba-lumba hanya menderita luka ringan.

Akan tetapi, insiden terbaru seorang siswa SD sampai mendapat 30 jahitan karena digigit lumba-lumba.

Wilayah dengan tingkat kewaspadaan serangan lumba-lumba tertinggi adalah pantai Suishohama. Pengelola pantai meminta pengunjung tak menyentuh dan menjauhi lumba-lumba.

“Biasanya lumba-lumba adalah hewan tenang, tapi mereka bisa membuat kalian berdarah dengan menggigit dengan gigi taring, menarik kalian ke air,” kata pengelola pantai pada Senin (26/8/2024) seperti dikutip dari AFP.

“Skenario terburuk dapat mengancam nyawa kalian,” sambung mereka.

Otoritas pengelola pantai masih menyelidiki penyebab lonjakan kasus serangan itu. Sehingga belum dapat diketahui apakah pelaku serangan berasal dari satu lumba-lumba atau lebih.

Ahli lingkungan dari Universitas Mie, Tadamichi Morisaka, mengatakan kemungkinan besar korban digigit lumba-lumba liar. Itu dilihat dari jenis gigitan.

“Itu mungkin ulah dari individu serupa,” kata Morisaka.

“Alih-alih mencoba menyakiti manusia, lumba-lumba itu mungkin berusaha berinteraksi dengan manusia seperti yang dilakukannya dengan sesama lumba-lumba,” pungkas dia.