Jakarta, ERANASIONAL.COM – Hingga saat ini, sudah 88 kasus cacar monyet atau Mpox di Indonesia.

Hal itu dilaporkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI).

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, cacar monyet dapat menular melalui beberapa cara.

Yakni kontak langsung, seperti bersentuhan, berhubungan seksual, atau berciuman dapat meningkatkan risiko penularan.

Nadia juga menjelaskan, penularan melalui droplet membutuhkan kontak erat yang berlangsung cukup lama.

Oleh karena itu, anggota keluarga yang tinggal serumah atau memiliki kontak erat dengan penderita berisiko lebih besar tertular.

“Bisa penularan melalui kontak langsung dengan cairan atau mukosa melalui bersentuhan langsung, berhubungan seksual, ciuman,” kata Nadia dikutip dari Kompas TV, Kamis 29 April 2024.

“Atau melalui benda yang tercemar dari pasien Mpox. Berjabat tangan dengan penderita Mpox bisa tertular,” sambung Nadia.

Sebelumnya, Menkes Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat untuk tidak terlalu khawatir karena cacar monyet bisa diobati.

“Di Indonesia kasusnya lebih banyak varian clade IIB, ini bisa diobati dan tingkat fatalitasnya kecil sekali, semua yang sakit di Indonesia sembuh, jadi enggak usah khawatir. Apalagi kalau dari cacar, itu kan sudah ada vaksin, ya,” ujar Menkes Budi, dilansir dari Antara, Senin 26 Agustus 2024.

Ia menekankan, sampai saat ini, kasus Mpox di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.

“Di Indonesia sendiri tahun 2024 mungkin ada sekitar 12-14 kasus dan belum ada lagi akhir-akhir ini. Kemarin ada satu, masih potensi, tetapi sekarang sedang dicek apakah itu benar-benar Mpox karena kemarin ada empat, tetapi tiga ternyata negatif, yang satu ini sedang dicek di lab,” pungkasnya. []