Kemudian, kata Djuhandhani, polisi juga menemukan adanya nama Jokowi di buku daftar nama murid SMAN 6 Surakarta tahun 1977, 1978, dan 1979. Jokowi tercatat pernah mengambil penjurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

“Itu nama Joko Widodo tercantum dalam daftar tersebut (buku daftar nama murid)” ujar dia.

Selanjutnya, polisi juga mendapatkan ijazah asli milik Jokowi yang telah diuji secara laboratoris. Dokumen itu juga telah dibandingkan dengan dokumen lain milik tiga teman seangkatan Jokowi ketika menimba ilmu di Fakultas Kehutanan UGM.

“Bahan kertas, pengaman kertas, teknik cetak, tinta tulisan tangan, cap stempel dan tinta tanda tangan milik dekan dan rektor dari peneliti tersebut, maka antara bukti dan pembanding adalah identik atau berasal dari satu produk yang sama,” ujar dia.

Selain ijazah, polisi juga mendapatkan hasil studi, setoran SPP, surat kelulusan ujian praktik, hingga skripsi Jokowi. Dengan didasarkan dokumen pembanding, polisi memastikan seluruh dokumen itu asli.

“Skripsi yang berjudul studi tentang Konsumsi Kayu Lapis pada Pemakaian Akhir di Kotamadya Surakarta yang ditulis oleh Joko Widodo nomor mahasiswa 1681 atas skripsi tersebut telah diuji Puslabfor dengan pembanding skripsi rekan-rekan senior dan junior Bapak Joko Widodo,” kata dia.

Sebelumnya diberitakan, polisi melakukan penyelidikan terkait ijazah palsu Jokowi dengan didasarkan Laporan Informasi Nomor: LI/39/IV/RES.1.24./2025/Dittipidum tanggal 9 April 2025 atas nama pengadu Eggi Sudjana.
Serta, Surat Perintah Penyelidikan Nomor: SP.Lidik/1007/IV/RES.1.24./2025/ Dittipidum tanggal 10 April 2025. Terakhir, Surat Perintah Tugas Nomor: SP.Gas/1008/IV/RES.1.24./2025/Dittipidum tanggal 10 April 2025.