Jakarta, ERANASIONAL.COM – Indonesia dan Rusia sepakat untuk memperkuat hubungan strategis di bidang infrastruktur dan konektivitas kemaritiman melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang digelar di Jakarta, Kamis (6/11/2025) kemarin.
Kesepakatan ini ditandatangani oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), bersama Ketua Dewan Maritim Federasi Rusia yang juga Penasehat Presiden Federasi Rusia, Nikolai Patrushev.
Menko Infra AHY menyebut penandatanganan ini menandai babak baru hubungan kedua negara yang telah terjalin selama 75 tahun.
“Hari ini kita membuka babak baru dalam hubungan antara Indonesia dan Rusia. Persahabatan ini menjadi fondasi kokoh yang akan membawa kedua negara berlayar bersama menuju kemakmuran dan perdamaian dunia,” ujar Menko AHY dalam kutipan siaran pers laman Kemenko IPK di Jakarta, Jumat (7/11/2025).
Ia menegaskan, kerja sama ini sejalan dengan visi besar Presiden Prabowo Subianto menuju Indonesia Maju 2045, di mana penguatan sektor maritim menjadi salah satu pilar pembangunan ekonomi nasional.
“Presiden Prabowo menekankan pentingnya pengembangan sektor maritim sebagai tulang punggung logistik nasional, termasuk memperkuat jaringan tol laut dan meningkatkan kapasitas pelabuhan utama,” kata Menko AHY.
Menko AHY juga menyoroti pentingnya transformasi menuju pelabuhan hijau dan ramah lingkungan sebagai arah baru pembangunan maritim Indonesia.
“Transformasi menuju pelabuhan hijau bukan hanya meningkatkan efisiensi logistik, melainkan juga memperkuat konektivitas dari Aceh hingga Papua. Inisiatif ini akan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” ucapnya.
Ketua Dewan Maritim Federasi Rusia yang juga Penasehat Presiden Federasi Rusia, Nikolai Patrushev, menjelaskan bahwa pertemuan bilateral ini membahas sejumlah agenda penting di bidang kemaritiman, mulai dari pengembangan perkapalan, pelabuhan, hingga peningkatan kapasitas sumber daya manusia maritim sipil.
“Hari ini kami menjalankan konsultasi internasional yang berkaitan dengan pengembangan kerja sama dua negara di bidang kemaritiman. Agenda kami mencakup isu-isu pengembangan bersama di bidang perkapalan, infrastruktur pelabuhan, pelayaran dagang, dan penguatan SDM maritim,” ujar Nikolai Patrushev.
Ia menambahkan bahwa Rusia memiliki pengalaman panjang dalam industri kelautan, teknologi maritim, dan logistik yang siap dibagikan kepada Indonesia.
“Rusia memiliki pengalaman besar di bidang industri, ilmu pengetahuan, dan teknologi kelautan. Kami siap berbagi pengalaman dan bekerja sama untuk memperkuat ekonomi maritim yang kompetitif di tingkat regional maupun global,” katanya.
Patrushev juga menyampaikan bahwa Dewan Maritim Federasi Rusia dibentuk berdasarkan keputusan Presiden Vladimir Putin dan memiliki mandat strategis untuk mengoordinasikan kebijakan nasional di sektor kemaritiman.
“Salah satu tugas utama Dewan Maritim Federasi Rusia adalah pengembangan industri perkapalan, penelitian dan inovasi teknologi laut, serta infrastruktur pelabuhan,” ujarnya.
Sebelum penandatanganan MoU, delegasi Dewan Maritim Federasi Rusia telah melakukan kunjungan ke PT Pelindo dan PT PAL Indonesia di Surabaya pada 5 November 2025. Dalam kunjungan tersebut, delegasi meninjau fasilitas pelabuhan dan galangan kapal serta menjajaki peluang kolaborasi industri maritim bersama pemerintah daerah dan BUMN.
Melalui MoU ini, Indonesia dan Rusia sepakat bekerja sama di enam bidang utama, yaitu transformasi pelayaran berkelanjutan, riset ilmiah dan teknis, pengembangan pelabuhan hijau, modernisasi galangan kapal, peningkatan kapasitas SDM maritim, serta pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan.
“Seluruh upaya ini berangkat dari semangat yang sama, yaitu mewujudkan kemakmuran bersama Indonesia dan Rusia. Semoga kerja sama ini menjadi jembatan yang mempererat persahabatan abadi antara dua bangsa besar,” pungkas Menko AHY.

Tinggalkan Balasan