JAKARTA – Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi langsung menelpon Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, usai mendapat protes warganya terkait kenaikan harga BBM di Sumut.
Edy mengaku menanyakan langsung kepada Ahok. Dia menyalahkan Pertamina atas kenaikan BBM dengan alasan adanya perubahan Pergub.
“Kalau ini persoalannya, Pertamina yang salah. Langsung saya telepon Ahok. Ahok saya telpon karena dia Komut Pertamina. Hei Ahok, kenapa kalian naikkan BBM gara-gara Pergub-ku?” kata Edy dikutip dari CNNIndonesia, (6/5/2021).
Mendapat telepon Edy, Ahok disebut sempat memberikan jawaban. “Lalu dijawab (oleh Ahok), ‘Enggak ada itu, Bang’,” tambah Edy menirukan.
Seperti banyak diberitakan, tarif BBM non subsidi di Sumut naik Rp200 per liter sejak 1 April 2021. Masyarakat Sumut menilai kenaikan terjadi karena penyesuaian dengan perubahan tarif Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) khusus bahan bakar non subsidi dari 5 persen menjadi 7,5 persen di wilayah Sumut.
Ini tertuang dalam Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 1 Tahun 2021 tentang Petunjuk Pelaksanaan PBBKB.
DIlansir dari CNNIndonesia.com, Edy sendiri beralasan kalau perubahan Pergub dilakukan terkait kondisi ekonomi Sumut yang mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi. Tercatat, pertumbuhan ekonomi Sumut minus 1,07 persen di 2021.
Oleh karenanya, ia mengeluarkan Pergub tentang kenaikan tarif PBBKB khusus bahan bakar non subsidi dari 5 persen menjadi 7,5 persen di wilayah Sumut. Tujuannya, untuk mengkompensasi kontraksi ekonomi.
Ahok sendiri membenarkan telah menerima telepon dari Edy. Usai percakapan dengan Edy, ia mengaku meminta penjelasan kepada anak buahnya di Pertamina.
Selanjutnya, ia telah menerima konfirmasi bahwa kenaikan BBN nonsubsidi itu merupakan imbas dari Pergub tentang perubahan PBBKB.
“Benar ada telepon dan saya bilang mau cek, dan kemudian memang dapat jawaban kenaikan karena menyesuaikan Pergub,” ujarnya ***
Tinggalkan Balasan