Jakarta- Menko Polhukam Mahfud MD menyampaikan perkembangan penanganan pinjol ilegal. Ia menegaskan pemerintah bersungguh-sungguh akan terus menindak lanjuti apa yang sudah diumumkan yakni tindakan tegas terhadap pelaku tindakan illegal dan tindak pidana lainnya terkait dengan pinjaman online (pinjol) illegal.
“Alasan-alasan hukum sudah kita rumuskan dan ditetapkan biar nanti perdebatannya di dalam porses hukum ada yang setuju dan ada yang tidak setuju. Tapi pemerintah ingin hadir menyelamatkan rakyat dari tindakan pemeresan maupun pengancaman, secara perdata kami sementara ini menganggap itu tidak memenuhi syarat karena yang utama subyektifnya ada sebab halnya,” ujarnya saat konferensi pers terkait penanganan, peramsalahan pinjaman online illegal bersama Bareskrim Polri, Wakil Ketua LPSK di Kantor Kemenko Polhukam, Jumat (22/10)
Kedua, lanjutnya secara pidana sudah ada beberapa alternatif seperti kita kemukan kemarin kemungkinan ada UU ITE bisa ada pasa 27, 29, 32, dan untuk pasal 27 misalnya penyebaran foto-foto tidak senonoh atau foto porno yang disebarkan untuk mengancam orang supaya korban malu. Dan itu banyak kasus yang seperti itu nanti semuanya akan terus di tindak lanjuti.
“Kemudian para korban supaya berani melapor kepada polisi akan memberikn perlindungan, misalnya kalau nanti terkait dengan perlindungan dengan spesifik bisa dilakukan oleh LPSK yang semuanya itu disediakan sebagai instrument undang-undang,” paparnya.
Perlu diketahui, Menko Polhukam berujar, siapa saja yang menjadi korban dan diteror jangan takut menyampaikan laporan informasi kepada kepolisian.
Mantan Ketua Majelis Kontitusi (MK) itu sangat mengetahui Polri sangat aktif, tetapi kalau masih ada yang terlewat silakan lapor.
Menurutnya sudah banyak sekali yang melapor, bahkan kepada saya juga ada laporan misalkan orang yang meninggal karena hal itu.
Tetapi tetap, lanjut Menko Polhukam, keluarganya diteror disuruh bayar karena pinjam uang hanya 1.200.000 menjadi naik bunganya lalu meninggal bunuh diri.
Dikatakan dia keluarga korbanya tidak ingin diberitakan dan ini dirahasiakan kepada orang tuanya di kampung menginformasikan dibilangnya meninggal karena sakit perut.
“Tolong disebarluaskan supaya hentikan teror-teror seperti itu, saya kira cukup produktif kerja polri selama tiga sampai empat hari belakangan ini. Kita akan terus dan tidak pernah akan berhenti karena negara harus hadir melindungi rakyat dari cara-cara seperti itu,” tandasnya
Tinggalkan Balasan