Juru bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dr. Reisa Broto Asmoro (Dok. BPMI)

JAKARTA, Eranasional.com – Juru bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dr. Reisa Broto Asmoro menyampaikan perkembangan kasus Covid-19 di tengah munculnya beberapa varian baru di Indonesia.

Reisa mengaku kasus harian hingga saat ini masih terkendali dalam jumlah yang berada di bawah angka yang diprediksikan sebelumnya.

“Sebelumnya Bapak Menkes telah memprediksi lonjakan kasus dapat mencapai 20 ribu per harinya, alhamdulillah puji syukur hingga saat ini jumlah kasus tidak demikian,” ujar Reisa dalam keterangan persnya di Kantor Presiden, Jumat (5/8) yang disiarkan langsung pada kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Reisa menjelaskan bahwa pada tanggal 4 Agustus 2022, terdapat penambahan 6.527 kasus konfirmasi positif di Indonesia, dan 6.664 orang telah dinyatakan sembuh dan 14 orang meninggal dunia karena Covid-19.

“Per 4 Agustus 2022 jumlah kasus aktif Covid-19 meningkat 16,95 persen dalam sepekan, dan tren kematian absolut meningkat 33,77 persen dibandingkan seminggu sebelumnya, dan ini menyebabkan case fatality rate sebesar 2,53 persen,” tuturnya.

Berkenaan dengan mutasi virus corona, Reisa menyebut bahwa subvarian baru omicron B.2.75 telah ditemukan di Indonesia sejak 18 Juli 2022, ia menilai bahwa mutasi tersebut merupakan hal alamiah bagi virus.

“Sifat dari virus yang menggunakan tubuh manusia sebagai inang untuk memperbanyak diri, kerap kali menghasilkan kesalahan dalam pengkopian kode genetik. Sehingga seringkali muncul varian atau subvarian baru,” jelas Reisa.

Munculnya varian dan subvarian tersebut perlu diwaspadai, menurut Reisa, kenaikan jumlah kasus positif dan kasus aktif biasanya terjadi dua hingga empat minggu pasca teridentifikasinya varian baru yang muncul.

Dalam semangat kemerdekaan, Reisa mengajak masyarakat tetap waspada dan mampu menilai risiko dalam beraktivitas di lingkungan sekitar dengan mengetatkan protokol kesehatan 3M.

“Kita sudah tahu sebenarnya bagaimana solusi untuk beradaptasi dalam situasi saat ini, sehingga penilaian risiko dalam kehidupan sehari-hari akan menentukan hasil dari upaya kita dalam menjaga kesehatan,” ucapnya. []