Pemblokiran ini dikarenakan warga menilai jika perusahaan tambang milik “tuan Takur Bungo” ini tidak ada manfaatnya bagi masyarakat.
Yang ada hanya merusak lingkungan yang nantinya bakal menyengsarakan masyarakat.
Dalam pemblokiran itu, ratusan bahkan ribuan warga dusun turun kejalan. Mulai dari yang tua, Ibu-Ibu hingga anak-anak.
Tokoh masyarakat Dusun Rantau Husaini menyebut jika kehadiran masyarakat yang hadir mengikuti aksi ini sudah sangat geram dengan pihak perusahaan.
Seharusnya Dusun Rantau Pandan merupakan desa terkaya di Bungo, sebab terdapat ratusan hektare lahan tambang. Tapi sayang, untuk keperluan guru ngaji masyarakat harus menyumbang dengan dana pribadi.
“Jadi tidak ada gunanya perusahaan disini,” kata Husaini.
Lokasi tambang dengan pemukiman warga sangat dekat. Aktivitas tambang yang tengah beroperasi sampai 200 meter.
Dengan dekatnya lokasi tambang dengan pemukiman membuat warga sangat terganggu.
Truk-truk batubara keluar dari tambang melewati jalan dusun tersebut. Tak ayal, jalan menjadi rusak. Jika hujan becek, jika panas berdebu.
Tinggalkan Balasan