Selain unsur patriaki, lanjut Rachland, faktor kekalahan Megawati dari SBY yaitu terlalu percaya diri. “Faktor lain yang membuat beliau kalah karena rasa percaya dirinya yang terlalu besar. Bangga sebagai putri dari Soekarno, Presiden pertama RI dan Pahlawan Nasional, yang kerap beliau sampaikan dalam berbagai cara yang justru membuat persepsi di masyarakat berbeda dari yang dia inginkan,” jelas Rachland.
Akhirnya, lanjut dia, publik menilai Mega dan PDIP seakan-akan ingin memiliki Indonesia dan mengatur seenaknya sendiri jalannya pemerintah tanpa melibatkan banyak pihak.
“Seolah-olah Ibu Mega dan PDIP sombong, merasa ‘paling’ sendiri, paling Pancasila, misalnya, dan tidak membutuhkan kerjasama dengan pihak lain,” ucap Rachland.
“Lebih dari itu, Ibu Mega dan PDIP dinilai seolah-olah memperlakukan Indonesia sebagai pekarangan dari rumah pribadinya, yang bisa beliau atur-atur sendiri,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan