Dia mengungkapkan, faktor yang menyebabkan masih ditemukannya kasus stunting di Indonesia karena ketidaktahuan masyarakat.
Menurut dia, perlu adanya kolaborasi dari berbagai elemen masyarakat agar dapat menuntaskan persoalan ini.

“Kita tidak boleh lepas tangan, menyerahkan penyelesaian persoalan stunting kepada pemerintah dan kader PKK saja. Kita harus berkolaborasi dengan mereka,” ucapnya.

“Ke depannya kami dari TPS TKN Fanta akan membuat program untuk mempercepat penanganan stunting,” sambung Sinda.

Sinda menegaskan, kehadiran TPS Tim Fanta Prabowo-Gibran di tengah masyarakat Tarakan dan Nunukan juga sebagai bentuk dukungan dan memberikan apresiasi kepada Gubernur Kalimantan Utara Zaina A Paliwang yang concern terhadap program menurunkan anak penderita stunting di provinsi tersebut.

Menurut dia, akan sulit mewujudkan Indonesia Emas 2045, maka tantangan yang harus dijawab adalah pengentasan kasus stunting.

“Ada tiga hal yang merugikan anak-anak penderita stunting.
Tidak hanya pertumbuhan mereka yang terhambat, tapi juga kecerdasan dan sering sakit-sakitan,” ungkap Sinda Sutadisastra. (*)