Selain itu, tidak hanya untuk memberikan tambahan gizi, program makan siang gratis dan susu gratis bertujuan menggerakkan ekonomi masyarakat.

“Ada demand yang besar, akan ada permintaan terhadap bahan pokok pangan dalam jumlah besar. Bisa kita bayangkan, untuk satu anak saja dari nasi, lauk, sayur, buah-buahan, dan susu. Kalikan saja dengan 83 juta,” imbuhnya.

“Jadi akan terjadi perputaran ekonomi di tingkat daerah, tingkat lokal dan UMKM lokal, pasti para petani senang, nelayan senang, karena hasil panen pertanian dan tangkapannya bisa diserap langsung untuk memenuhi program makan siang gratis ini,” sambung Ketua Umum Partai Demokrat ini.

Untuk diketahui, pada sidang kabinet ini membahas sejumlah isu, antara lain soal persiapan Ramadan dan Idulfitri 2024, rencana kerja pemerintah dan kerangka kerja ekonomi makro 2025.

Presiden Joko Widodo mengatakan, RAPBN 2025 harus dipersiapkan dengan mempertimbangkan hasil Pilpres 2024.Selain itu program kerja mendatang juga harus bisa mengakomodasi program dari presiden terpilih.

“Terkait Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan kebijakan fiskal tahun 2025. RKP dan kebijakan fiskal adalah jembatan untuk menjaga keseimbangan pembangunan dan mengakomodasi program-program presiden terpilih hasil Pilpres 2024,” kata Jokowi.

“Tapi kita sambil menunggu hasil perhitungan resmi KPU. Maka RAPBN 2025 harus disiapkan dengan memperhatikan hasil Pilpres 2024 karena yang menjalankan APBN 2025 adalah presiden terpilih,” pungkasnya. (*)