“Saya sampaikan akhir Mei lalu saya berada di Eropa, bertemu antara lain dengan menlu Norwegia, Spanyol dan Irlandia, membahas mengenai masalah pentingnya pengakuan terhadap Palestina. Juni ini saya akan lakukan beberapa pertemuan dengan negara-negara Eropa untuk tujuan yang sama,” kata Retno.

Kedua, negara-negara D-8 harus terus berupaya mendorong agar Palestina dapat menjadi anggota penuh PBB.

“Ini bukan jalan yang mudah. Tetapi kita harus terus berupaya. D-8 harus menjadi driving force bagi upaya ini,” kata dia.

Selanjutnya, negara D-8 harus terus menyuarakan pentingnya kelancaran bantuan dan mendukung kerja badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA).

“Saya sampaikan Indonesia sudah beberapa kali meningkatkan kontribusinya kepada UNRWA. Indonesia juga terus memberikan bantuan kemanusiaan sesuai dengan kebutuhan lapangan. Tentunya bantuan yang diberikan disesuaikan dengan kemampuan masing-masing negara anggota. Yang penting adalah spirit solidaritas kita,” kata Retno.

Pertemuan Luar Biasa Dewan Menlu D-8 khusus diselenggarakan untuk membahas perkembangan situasi di Gaza.

D-8 pada awalnya didirikan untuk memajukan perdagangan, peran dan postur di forum internasional, serta kesejahteraan masyarakat. Semua negara anggota D-8 juga merupakan anggota OKI.