Jakarta, ERANASIONAL.COM – Agen Khusus FBI Kevin Rojek memgungkapkan

senjata yang digunakan dalam upaya pembunuhan Donald Trump adalah ‘senapan AR-style 556’ yang dibeli secara legal.

Sementara FBI sendiri saat ini tengah menyelidiki penembakan Trump sebagai ‘potensi terorisme domestik’.

“Pihak berwenang yakin senjata semi-otomatis itu dibeli oleh ayah penembak. Tetapi belum tahu bagaimana ia memperoleh senjata itu atau apakah ia mengambilnya tanpa sepengetahuan ayahnya,” kata FBI.

Badan tersebut mengatakan bahwa mereka “tidak mengidentifikasi” ideologi penembak dan bahwa ia bertindak sendiri.

Dua orang yang terluka dalam ‘kondisi stabil’

Sebelumnya, telah dipastikan bahwa Corey Comperatore, seorang pria berusia 50 tahun, tewas dalam upaya pembunuhan terhadap Trump.

Polisi Negara Bagian Pennsylvania kini telah mengonfirmasi nama dua orang lainnya yang terluka dalam penembakan itu: David Dutch, 57, dari New Kensington, Pennsylvania dan James Copenhaver, 74, dari Moon Township, Pennsylvania. Keduanya tercatat dalam kondisi stabil.

Secara terpisah, Perwakilan AS Ronny Jackson, seorang Republikan dari Texas, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa keponakannya terluka tetapi “untungnya lukanya tidak serius”.

Keluarga saya duduk di depan, dekat tempat presiden berpidato,” kata Jackson, seperti dikutip dari Al Jazeera, Senin (15/7/2024).

“Mereka mendengar suara tembakan – keponakan saya kemudian menyadari ada darah di lehernya dan ada sesuatu yang menggores dan melukai lehernya. Dia dirawat oleh penyedia layanan di tenda medis,” ujar Jackson.