“Saya sampaikan kepada beliau, Bapak Presiden terima kasih atas kepercayaan, kesempatan yang diberikan kepada saya untuk membantu Bapak sebagai Menteri Hukum dan HAM,” kata doktor dari North Carolina State University, Amerika Serikat, ini.
Di sisi lain, kepada jajaran Kemenkumham Yasonna mengakui banyak kekurangan yang terjadi. Untuk itu, ia menyampaikan permohonan maaf.
“Tentu tidak ada yang sempurna. Kesempurnaan itu hanyalah milik Tuhan Yang Maha Kuasa. Dalam pekerjaan saya, dalam keseharian saya sebagai pimpinan saudara maupun dalam pergaulan mungkin ada di antara saudara yang kecewa,” kata Yasonna.
“Sebagai pimpinan tentu harus mengambil tindakan-tindakan, baik pemecatan, baik rotasi mutasi, baik teguran, maupun barang kali hal-hal lain yang mengecewakan saudara sebagai human be, sebagai insan pribadi. From the bottom of my heart, i would like sincerely to ask your forgiveness,” lanjut dia.
Tinggalkan Balasan