“Novira Widayanti?” tanya jaksa mengkonfirmasi.

“Betul,” ujar Dono.

“Dengan transfer nomor 1 sampai 10: Pertama Rp 20 juta, kedua Rp 20 juta. Sampai ke-10: Rp 5 juta. Agustus 2022 dengan total Rp 145 juta. Betul segitu?” tanya jaksa.

“Iya, saya penuhi semua,” balas Dono.

Jaksa pun menanyakan alasan Dono rela mengeluarkan uang hingga ratusan juta Rupiah tersebut. Dono sendiri mengaku terpaksa memberikan uang itu.

“Kenapa saudara penuhi?” cecar jaksa.

“Saya hanya, tidak ingin terjadi di saya. Bahwa saya ini sedang mengalami atau menjalani proses hukum yang saya hadapi itu, saya cukup menyita pikiran saya, Pak. Sehingga saya tidak ingin apa-apa terjadi, saya penuhi, Pak,” ujar Dono.

“Dalam memberikan pemenuhan uang setiap bulannya tersebut, apakah Saudara merasa terpaksa atau dengan penuh keikhklasan?” tanya jaksa.

“Sekali lagi, saya ini kan pada kondisi yang tertekan, pada kondisi yang harus berpikir, konsentrasi menghadapi masalah hukum,” ungkap Dono.

“Permintaan-permintaan itu jumlahnya besar, Pak, saya tidak ada pilihan. Yang minta adalah yang mengawasi, yang mengawasi kami gitu. Maka enggak ada pilihan buat saya kalau tidak memenuhi itu. Ya saya terpaksa memberikan itu. Bagaimana? Gak ada pilihan lain, saya tidak ingin terjadi di saya,” tambah dia.