Sebenarnya, Kim Jong Un telah mengatakan akan menghukum dengan tegas mereka yang “sangat mengabaikan” tugas mereka karena banjir yang terjadi. Ini ia tegaskan pada pertemuan darurat partai pada akhir Juli.

“Bertanggung jawab atas jatuhnya korban,” tegasnya kala itu.

Hal sama juga dimuat New York Post. Laporan tersebut mencatat bahwa Sekretaris Komite Partai Provinsi Jagang Kang Bong-hoon, termasuk di antara para pemimpin yang diberhentikan oleh Kim dalam sebuah pertemuan darurat selama bencana banjir, meski tak diketahui pasti apakah ia juga dieksekusi mati.

Sebelumnya di 2019, Kim juga dilaporkan mengeksekusi utusan nuklirnya untuk AS, Kim Hyok Chol, karena gagal merundingkan pertemuan puncak antara dirinya dan Presiden AS saat itu Donald Trump. Kemudian dari laporan CNN International, terungkap bahwa Chol hanya berada dalam tahanan negara.