Jakarta, ERANASIONAL.COM – Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyampaikan sejak awal tahun hingga pertengahan September 2024 ini, Perum Bulog telah menyerap 882 ribu ton beras dari hasil panen petani.

Angka tersebut meningkat dibandingkan 2023, di mana pada periode yang sama tahun lalu, serapan beras dalam negeri hanya mencapai 803 ribu ton.

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi mengatakan Bulog telah ditugaskan untuk tambahan penyerapan beras dalam negeri sampai 600 ribu ton sampai akhir 2024.

Hal itu disampaikan dalam rapat koordinasi bersama Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman, Perum Bulog, Holding BUMN IDFood, dan PT Pupuk Indonesia (Persero).

Dalam rapat koordinasi itu, pihak-pihak di atas membahas upaya mencapai sinergi dalam mengelola ekosistem pangan nasional, dari hulu sampai hilir.

“Jadi kita bicara secara end to end. Produksi di hulu ditingkatkan, hilirnya pun kita siapkan,” tutur Arief.

Untuk tahun depan, Kementan sendiri memprediksi produksi beras akan melimpah tahun depan, yakni 32,29 juta ton. Dalam menghadapi hal itu, Arief menilai pemerintah harus mempersiapkan sarana pengering gabah alias dryer.

“Dryer juga penting disiapkan, karena tahun depan saat produksi beras oleh Kementan berlimpah, kita perlu dryer,” tutur Arief.

Dalam rapat koordinasi itu, Arief juga menyinggung program makan siang gratis alias makan bergizi gratis (MBG) besutan presiden terpilih 2024 Prabowo Subianto.

Menurutnya, seluruh entitas terkait harus mempersiapkan diri demi memastikan kecukupan bahan pangan untuk program tersebut.

“BUMN pangan harus selaras dengan yang dikerjakan Kementan. Kemudian selama ini dari input sampai hilir semuanya sudah ada dan akan bertambah dengan Badan Gizi Nasional melalui program MBG (Makan Bergizi Gratis),” pungkas Arief.