5. Kurang tidur

Kurang tidur dikaitkan dengan berbagai macam masalah sakit kepala, mulai dari migrain hingga sakit kepala tegang. Ada banyak alasan seseorang kurang tidur yakni perubahan jadwal kerja, kebersihan lingkungan tidur yang buruk, konsumsi alkohol, nyeri, stres, kecemasan, depresi, atau masalah tidur utama seperti insomnia atau sleep apnea, dan masih banyak lagi.

Pearson memberikan kiat agar tidur lebih baik yaitu tidur dan bangun di jam yang sama setiap hari, pastikan lingkungan sejuk dan gelap, hindari alkohol setidaknya tiga jam sebelum tidur dan jauhkan layar dari kamar tidur.

6. Tidur berlebihan

Tidur lebih lama dari biasanya dapat memicu sakit kepala karena berbagai alasan. Beberapa di antaranya termasuk gangguan hormon, dehidrasi, gula darah rendah, dan penghentian konsumsi kafein, imbuhnya.

Tidur berlebihan juga dapat mengganggu ritme sirkadian Anda. Seperti yang kita ketahui, ada hubungan antara jam internal tubuh Anda dan sakit kepala.

7. Obat-obatan tertentu

Sakit kepala akibat penggunaan obat secara berlebihan merupakan salah satu masalah utama yang ditangani dokter di klinik sakit kepala, kata Dr. Pearson.

Jika sakit kepala di pagi hari hilang setelah minum obat tetapi muncul kembali kemudian, dan Anda sering mengonsumsi Tylenol, NSAID (seperti Ibuprofen), triptan, atau terutama barbiturat atau opioid, kemungkinan besar itu disebabkan oleh penggunaan obat secara berlebihan, katanya.

8. Mabuk

Minum alkohol, terutama menjelang tidur, dapat menyebabkan badai pemicu sakit kepala. Ini termasuk kualitas tidur yang buruk, dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, pelebaran pembuluh darah, dan gula darah rendah.

Ditambah lagi, alkohol mengandung zat-zat seperti tanin, kongener, dan produk sampingan kimia lainnya yang juga dapat menyebabkan mabuk dan sakit kepala.

Pearson mengatakan menghindari mabuk dan sakit kepala di pagi hari bisa dilakukan dengan minum secukupnya dan minum air putih. Selain itu, mengonsumsi vitamin B6 sebelum minum mungkin dapat mengurangi keparahan gejala mabuk.