Jakarta, ERANASIONAL.COM- Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan kembali soal penolakan tunjangan anggota DPR. AHY tidak ingin isu tunjangan anggota DPR semakin berlarut.
“Jadi artinya kami tidak ingin itu menjadi isu yang berlarut-larut, kita tolak (tunjangan berlebihan anggota DPR) karena sekali lagi, suasana dan masalah belum tepat. Itu paling tidak langkah awal yang beberapa hari yang lalu sudah disampaikan oleh ketua fraksi, namun malam hari ini saya tegaskan kembali, kata AHY di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Minggu (31/8), dikutip dari detik.com .
AHY menyebut tawaran tunjangan untuk anggota DPR juga sebelumnya telah disampaikan secara tegas oleh Edhie Baskoro Yudhoyono selau ketua fraksi Partai Demokrat di DPR RI.
“Bahwa terkait dengan kritik, termasuk desakan berbagai kalangan masyarakat agar ditunda atau dihentikan tunjangan (anggota DPR) yang dianggap kurang tepat dibayangkan dengan situasi saat ini, apalagi ada sejumlah anggota dewan yang mungkin mengungkapkannya secara kurang simpatik, kami dengan tegas mengatakan menolak,” kata AHY.

Kader Demokrat
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan tersebut mengingatkan seluruh kader Demokrat untuk menjaga tutur bahasa kepada rakyat.
“Seluruh kader Partai Demokrat khususnya para wakil rakyat baik di DPR RI, DPRD provinsi maupun kabupaten kota bisa bukan hanya menjaga diri sendiri. Ingatlah menjaga lisan itu penting sekali, jangan menyakiti perasaan masyarakat,” ujarnya,
AHY meminta para politikus Demokrat untuk cermat dalam menyampaikan pendapat di muka publik. Dia mengingatkan para kadernya untuk memiliki kepekaan dalam membaca situasi rakyat.
“Hal yang mungkin kita anggap biasa tapi begitu mendasar, sensitif bagi masyarakat janganlah kemudian kita ringan melukai perasaan masyarakat. Itu pesan saya ke seluruh kader Demokrat,” ujarnya.
AHY juga mendorong seluruh kader Demokrat untuk selalu terbuka menerima tiap aspirasi masyarakat. Dia berharap seluruh kader Demokrat tidak reaktif dalam menanggapi kritik yang terlontar dari masyarakat.
“Kita harus selalu jadi rumah aspirasi yang membuka ruang dialog, mendengarkan masukan harapan. Kalau ada yang mengungkapkan kemarahan atau emosinya, sabar, mendengarkan dengan baik. Ini rakyat kita sendiri, konstituen yang kita wakili,” ujar AHY. []
Tinggalkan Balasan