Mario Dandy Satrio pelaku penganiayaan berpose di depan mobil Jeep Rubicon. (Foto: INSTAGRAM)

JAKARTA, Eranasional.com – Teka-teki pemilik pertama Jeep Rubicon yang dikendarai Mario Dandy Satriyo (20) saat menganiaya Cristalino David Ozora alias David (17) terungkap. Ternyata, pemilik pertamanya adalah penerima bantuan sosial (bansos) COVID-19.

Seperti diketahui, Mario Dandy adalah anak dari Kepala Bagian Umum Kanwil Jakarta Selatan II, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan, Rafael Alun Trisambodo.

Ketua RT di Gang Jati, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamso Badrudin (49), heran jika Ahmad Saefudin disebut pemilik awal Jeep Rubicon yang kini menjadi milik Rafael Alun, pejabat Ditjen Pajak yang telah dicopot dari jabatannya oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Kamso mengungkapkan, Ahmad Saefudin adalah salah satu penerima bansos di masa pandemi COVID-19. Namun, kata dia, yang bersangkutan sudah pindah tempat tinggal ke Cipinang, Jakarta Timur.

“Saya terakhir ketemu Ahmad Saefudin tahun 2022 saat pembagian bansos. Saya beritahu dia kalau dapat bansos. Itu terakhir saya ketemu dia,” ucapnya saat ditemui di Gang Jati, Mampang Prapatan, Jumat (3/3/2023).

“Saat itu dia bilang ke saya mau pindah ke Cipinang,” sambungnya.

Usai pertemuan itu, Kamso tidak lagi berkomunikasi dengan Ahmad Saefudin. Saat dihubungo, nomor HP Saefudin tidak aktif. “Belum bisa dihubungin. Saya masih cari nomornya yang aktif,” ujar Kamso.

Mario Dandy Satrio pelaku penganiayaan berpose di depan mobil Jeep Rubicon. (Foto: INSTAGRAM)

Rafael Alun Tidak Mengaku Punya Rubicon

Sebelumnya, Rafael Alun Trisambodo mengatakan bahwa mobil mewah tersebut yang dipakai anaknya, Mario Dandy Satriyo, bukan milikinya, melainkan milik kakaknya. Namun, pengakuan Rafael itu tidak serta merta dipercaya oleh KPK.

KPK kemudian menyelidiki keberadaan Ahmad Saefudin. “Kita sudah lihat di lapangan. Rumah orang itu di gang dan sekarang sudah enggak tinggal di situ lagi,” kata Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (2/3).

Rafael Alun sudah memberikan klarifikasi kepada KPK terkait Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dirinya yang sebesar Rp56 miliar. Jumlah kekayaannya itu dinilai tidak sesuai dengan profilnya sebagai aparatur sipil negara (ASN), seperti memiliki mobil Jeep Rubicon dan motor Harley Davidson yang sempat viral dipamerkan anaknya, Mario Dandy Satriyo.

Mario Dandy Satrio, pelaku penganiayaan, kerap mempertontonkan kekayaannya di media sosial. (Foto: ISTIMEWA)

Namun belakangan, Rafael mengaku dirinya membeli mobil Rubicon tersebut dari seorang warga di sebuah gang daerah Mampang, Jakarta Selatan. Menurut dia, mobil itu kemudian dijualnya lagi ke kakaknya.

“Kita enggak percaya. Dia ngomong seperti itu kita cek nanti banknya, benar apa enggak. Kalau dia beli, pasti ada catatan duit keluar. Kita cek juga benar enggak dia jual lagi ke kakanya. Nanti akan ketahuan ada duit masuk atau tidak,” ujar Pahala.

Terungkapnya jumlah kekayaan Rafael Alun Trisambodo yang fantastik berawal dari kasus anaknya, Mario Dandy Satriyo yang menganiaya Cristalino David Ozora alias David hingga koma.

Diketahui, David yang menjadi korban perilaku brutal Mario Dandy adalah anak dari Pengurus Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor, organisasi kepemudaan yang lekat dengan ormas Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU).

Akibat penganiayaan itu, hingga kini David masih koma dan dirawat di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan, tapi kondisinya sudah semakin membaik.

Saat mendatangi David di wilayah Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Mario Dandy mengendarai Jeep Rubicon bersama kekasihnya, Agnes Gracia Hartanto dan seorang rekannya, Shane Lukas.

Selain itu, Mario Dandy juga kerap memamerkan Jeep Rubicon dan motor gede Harley Davidson di akun media sosial pribadinya.

Rafael Alun sendiri sudah dicopot dari jabatannya di Ditjen Pajak oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani. Belakangan, Rafael mengajukan pengunduran diri dari ASN, namun permintaannya itu ditolak.