Presiden Jokowi dan Presiden AS Joe Biden bersalaman. Keduanya bertemu di acara KTT G20 yang digelar di India. (Foto: Tangkapan layar YouTbe Setpres RI)

Sebelumnya, pada sesi pertama pertemuan KTT G20, Presiden Jokowi memaparkan sejumlah upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi peningkatan suhu bumi yang diprediksikan akan terus meningkat dalam lima tahun ke depan.

“Bumi kita sedang sakit. Pada Juli lalu, suhu dunia mencapai titik tertinggi dan diprediksikan akan terus nasik dalam lima tahun ke depan. Ini akan sulit ditahan, kecuali dunia menghadapinya secara masif dan radikal,” kata Jokowi.

Lanjut Jokowi, percepatan transisi ekonomi rendah karbon menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan. Diungkapkannya, hingga saat ini pelaksanaan penurunan emisi masih sangat terbatas.

“Komitmen pendanaan negara maju masih sebatas retorika dan di atas kertas, baik itu pendanaan climate US$100 miliar per tahun, maupun fasilitas pendanaan loss and damage,” tuturnya.

Dia kemudian memaparkan sejumlah upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi peningkatan suhu bumi. Katanya, saat ini negara-negara berkembang membutuhkan bantuan dalam bidang teknologi dan investasi hijau untuk mempercepat penurunan emisi di dunia.

“Kami negara-negara berkembang sangat ingin mempercepat penurunan emisi, tapi kami butuh dukungan untuk alih teknologi dan untuk investasi hijau,” ujar Jokowi.