PAPUA, Eranasional.com – beberapa hari belakangan eman prajurit gugur ditembak KKB di Distrik Paro Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri meminta anggota Polri tidak terpancing dengan gangguan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tersebut.
Diketahui, total 6 prajurit dari Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Komando Cadangan Strategis TNI AD (Kostrad) gugur di Nduga, dalam seminggu akibat diserang teroris KKB.
Rinciannya adalah empat prajurit yang gugur pada Sabtu, 25 November 2023 adalah Praka Yipsan Ladou, Praka Dwi Bekti Probo Siniwoko, Pratu Miftahul Firdaus, dan Prada Darmawan.
Selanjutnya pada Kamis, 30 November 2023 dua prajurit Kostrad kembali jadi korban. Keduanya adalah Pratu S dan Prada P.
“Jarak dari Distrik Paro dan Distrik Kenyam sangat jauh sehingga kami minta para Kapolres tidak perlu mengejar KKB karena itu akan sangat berisiko,” katanya di Jayapura, Jumat 12 Desember 2023.
Dikatakan Fakhiri, kasus penembakan oleh KKB pada Pos TNI yang berada di Distrik Paro yang mengakibatkan dua anggota TNI meninggal saat itu bukan diserang tetapi memang terjadi gangguan.
“Jika dikatakan bahwa Pos TNI diserang sebenarnya tidak, tapi terjadi gangguan,” ujar Jenderal Bintang Dua tersebut.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau agar aparat keamanan tidak terpancing tetapi tetap berjaga dan memastikan gangguan dari KKB Papua tidak terulang kembali.
“Untuk itu semua anggota harus meningkatkan pengamanan agar gangguan dari KKB bisa ditekan,” tegasnya.
Dia menambahkan pihaknya tetap mengambil langkah-langkah penegakan hukum dan diharapkan anggota Polri maupun TNI yang bertugas di wilayah itu bisa menangkap anggota KKB termasuk jaringan dari kelompok yang berseberangan dengan paham NKRI.
“Karena memang sudah banyak anggota KKB yang ditangkap sehingga diharapkan ini bisa dikembangkan supaya ke depan semua jaringan mereka bisa diketahui,”pungkasnya. (*)
Tinggalkan Balasan