Jakarta, ERANASIONAL.COM – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan, La Nina akan melanda Indonesia pada triwulan ketiga nanti. Kategori La Nina tersebut diprediksi lemah.
Lalu apakah La Nina berbahaya?

Ketika La Nina terjadi di Indonesia, berarti akan terjadi peningkatan curah hujan. Artinya bisa memicu risiko banjir yang lebih tinggi, suhu udara yang lebih rendah di siang hari, dan lebih banyak badai tropis.

Menurut BMKG, La Nina akan memicu kondisi lebih basah dibandingkan kondisi normal, sehingga meningkatkan risiko hujan ekstrem yang merugikan lahan pertanian serta memicu potensi berkembangnya hama dan penyakit tanaman.

Apa Itu La Nina

La Nina adalah fenomena iklim ketika Suhu Muka Laut (SML) di Samudera Pasifik bagian tengah mengalami pendinginan di bawah kondisi normalnya. Pendinginan ini mengurangi potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia secara umum.

La Niña dalam bahasa Spanyol artinya Gadis Kecil. La Niña juga kadang-kadang disebut El Viejo, anti-El Niño, atau sekadar “peristiwa dingin”.

Selama La Niña, perairan di lepas pantai Pasifik menjadi lebih dingin dan mengandung lebih banyak nutrisi dari biasanya. Lingkungan ini mendukung lebih banyak kehidupan laut dan menarik lebih banyak spesies perairan dingin, seperti cumi-cumi dan salmon, ke tempat-tempat seperti pantai California.