Jakarta, ERANASIONAL.COM – Insiden ledakan dari Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sudah satu bulan berlalu. Sejumlah penyelidikan pun telah disimpulkan oleh pihak TNI Angkatan Darat (AD).
Kapendam Jaya, Kolonel Inf Deki Rayusyah Putra menyampaikan dari hasil penyelidikan investigasi telah disimpulkan tidak ada unsur kelalaian dari ledakan gudang yang terjadi pada Sabtu (30/3/2024) lalu.
“Secara kesimpulan, saya selaku kapendam bertanggung jawab atas berita ini. Bahwa benar, itu memang bukan karena kelalaian,” kata Deki saat dikonfirmasi, Selasa (7/5/2024).
Menurutnya, apabila dalam insiden ini ada unsur dari kelalaian maka seharusnya ada korban jiwa. Namun sejauh ini tidak ada korban jiwa baik dari prajurit maupun warga sipil.
“Kalau dengan kelalaian pasti 1.000 persen ada yang korban. Baik itu dari anggota yang bertugas atau masyarakat di sekelilingnya. Toh sampai saat ini tidak ada,” kata dia.
Sebab dari rekaman CCTV, kata Deki, Tim Investigasi telah menyimpulkan penyebab ledakan ditengarai karena amunisi yang sudah lama atau expired tersimpan dalam gudang nomor tujuh.
“Dalam rangka mau dihapuskan mau diledakan. Karena kita menunggu surat birokrasi, itupun ditempati dari 11 gudang yang kita punya di gudang ketujuh yang memang khusus untuk amunisi yang sudah expired,” ujarnya.
“Kalau sudah di acc pimpinan baru kita hancurkan dengan cara ada peledakan, ada nanti kalau amunisi besar itu dibuka dulu mesiunya, dibakar sendiri baru nanti selongsong dan lainnya di hancurkan,” tambah dia.
Adapun untuk proses perbaikan rumah warga yang rusak akibat dampak dari ledakan gudang amunisi total sudah 44 rumah diperbaiki. Perbaikan dilakukan baik untuk atap maupun tembok yang rusak akibat ledakan.
“Sudah selesai, sudah kita rilis. Bagaimana biaya-biaya anggarannya, berapa rumah baik itu di wilayah Bekasi maupun di wilayah Kabupaten Bogor,” jelasnya.
Tinggalkan Balasan