Jakarta, ERANASIONAL.COM – Kantor Staf Presiden (KSP) menjalankan program berkelanjutan masa depan, dengan menyiapkan regenerasi petani.

Menurut Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn.) TNI Moeldoko, program regenerasi harus dilakukan secara inklusif dan kolaboratif guna mempercepat prosesnya.

“Dengan semakin tuanya demografi petani saat ini, terdapat kebutuhan mendesak untuk mendorong generasi muda agar tertarik masuk sektor agraris sebagai pilihan karir,” kata Moeldoko di Kantor KSP Binagraha, Jakarta, seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (9/5/2024).

Moeldoko menjelaskan, tujuan program yang digagas KSp berguna mencetak petani-petani muda yang adaptif dengan berbagai metode pertanian seperti permaculture, pertanian ramah lingkungan, penggunaan teknologi sederhana yang tepat guna, hingga pertanian pintar yang memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT).

“Pogram ini harus memiliki dampak langsung dalam meningkatkan jumlah petani muda yang berkompeten dan inovatif, sehingga dapat berkontribusi pada revitalisasi sektor pertanian Indonesia,” jelas dia.

Moeldoko meyakini, munculnya perusahaan-perusahaan baru yang dikelola petani muda dapat menjadi katalis bagi generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian.

“Sebab, sektor pertanian adalah ladang keuntungan yang menarik dan memiliki potensi pengembangan yang signifikan adalah esensial. Terutama dengan penerapan teknologi terkini,” kata Panglima TNI (2013-2015) ini.

Moeldoko mencatat, berdasarkan data sensus pertanian dari Badan Pusat Statistik (BPS), saat ini 70% lebih petani Indonesia berusia di atas 43 tahun, dengan hanya 2,14 % yang tergolong dalam kategori muda atau Gen Z.

Situasi tersebut dinilai urgent untuk menambah urgensi untuk mempromosikan regenerasi di kalangan muda demi memastikan ketahanan pangan nasional.

“Program regenerasi petani ini akan melibatkan sejumlah pemangku kepentingan lintas kementerian, lembaga, organisasi kepemudaan pramuka, perusahaan-perusahaan BUMN, Organisasi Pangan Dunia (FAO), serta Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI),” dorong Moeldoko.

Moeldoko berharap, KSP bisa menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan petani muda yang terampil dan berwawasan luas.

Senada dengan itu, Dida Gardera selaku Deputi Bidang Pangan di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan perwakilan Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) mengatakan, pihaknya telah mencapai konsensus mengenai kerjasama penguatan program regenerasi petani.

“Kemitraan ini akan mendinamisasi sektor pertanian dengan mengintegrasikan teknologi modern.

Kemenko Perekonomian mendukung penuh program regenerasi petani yang diinisiasi KSP,” jelas dia.

“Kami berencana mengembangkan platform kolaboratif yang akan menyatukan berbagai program dari pemangku kepentingan untuk sinergi yang lebih efektif,” imbuh Dida menandasi.