LIVERPOOL – Beberapa negara mulai menggelar konser dan pesta sebagai eksperimen untuk mengetahui dampak Covid-19 pada kebudayaan populer. Salah satu yang baru saja digelar adalah festival musik di Liverpool Inggris, Minggu (2/5/2021).

Festival musik itu bertujuan untuk menguji apakah Covid-19 akan tersebar lewat acara-acara semacam itu. Apalagi, acara digelar tanpa mewajibkan pesertanya untuk memakai masker dan menjaga jarak.

Sekitar 5.000 orang pun larut dalam keramaian yang terasa seperti masa-masa sebelum Covid-19 hadir di muka Bumi. Namun tentunya, festival ini memiliki syarat untuk peserta yang ingin hadir.

Pertama, acara digelar di tempat terbuka. Kedua, para hadirin yang datang harus mengikuti tes Covid-19 dengan hasil negatif. Ketiga, para hadirin wajib melakukan tes Covid-19 lagi lima hari setelah festival berlangsung.

Data-data ini akan digunakan oleh pemerintah Inggris melalui lembaga Events Research Programme untuk membantu mereka memahami dampak kerumunan pada penyebaran Covid-19.

Festival ini pun disambut antusiasme luar biasa dari masyarakat.

“Rasanya menyenangkan sekali. Sudah terlalu lama tidak begini,” tutur Meghan Butler, seorang mahasiswi berusia 19 tahun.

Managing Director Festival Republic, Melvin Benn, mengatakan, ia berharap pilot project ini akan bisa memberikan hasil yang positif, terutama untuk kembalinya berbagai festival luar ruangan dalam kalender acara tahun ini.

“Begitu para hadirin masuk ke dalam lokasi acara, mereka bisa berpesta seperti tahun 2019 lalu. Kita bisa merasakan bahwa semua beban yang kita rasakan selama 15 bulan belakangan ini terangkat sedikit,” tuturnya.

Selama enam jam, para pecinta musik pun asyik berpesta, mengobrol, sambil mendengarkan musik dari tiga artis yakni musisi lokal Zuzu, grup indie The Lathums, dan band Blossoms.

Diakui, festival ini jauh dari glamordan hebohnya festival-festival musik kelas dunia lainnya. Namun, para peserta yang menghadiri pesta itu mengaku puas.

“Yuk kita nikmati hidup. Yuk kita kembali ke kondisi normal!” tutur Harry Smith, peserta festival yang berusia 25 tahun.

Sumber: Reuters