
JAKARTA, Eranasional.com – Seorang pria Jerman tewas setelah gagal perbesar Mr P atau alat kelaminnya dengan cara disuntikkan minyak silikon oleh seorang pekerja catering yang menyamar sebagai petugas medis.
Korban yang tidak disebutkan identitasnya itu meninggal dunia tujuh bulan setelah mengalami serangkaian komplikasi kesehatan. Sedangkan, pekerja catering yang menyuntikkan minyak silikon bernama Torben K, dan diyakini tidak memiliki kualifikasi medis.
Korban mulai mengalami masalah pernafasan tak lama setelah tiba di kampung halamannya di Hesse, sebuah kota di Jermah tengah.
Diketahui, untuk mendapatkan klien, Torben K mempromosikan pekerjaannya melalui iklan online.
“Dia mengiklankan pekerjaannya melalui iklan online,” demikian dikutip dari Daily Mail.
Jaksa setempat menyebutkan, Torben K membuka praktik di apartemennya di Kota Solingen sejak tahun 2019.
Kata Jaksa lagi, suntikan tersebut menyebabkan korban mengalami sepsis, reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh akibat infeksi.

“Sayangnya, minyak silikon itu berakhir di aliran darah orang tersebut yang menyebabkan meninggal dunia,” ucap Jaksa Penuntut Tinggi Wolf-Tilman Baumet.
“Terdakwa bertindak dengan cara yang sangat tidak bermoral,” sambung Jaksa.
Suntikan silikon cair untuk perbesar Mr P sebenarnya telah digunakan selama bertahun-tahun, meski ada risikonya. Prosedur ini bekerja dengan memprovokasi sistem kekebalan tubuh untuk bereaksi terhadap zat asing dengan membentuk massa tebal yang disebut granuloma.
Secara teori, ini meningkatkan ukuran dan ketebalan jaringan yang disuntikkan, sehingga membuat alat kelamin pria membesar. Namun, prosedur kosmetik ini dilarang di Inggris karena risikonya yang dihadapi sangat serius.
Salah satu risiko utama adalah konsisi yang disebut silikonoma, reaksi inflamasi yang parah terhadap silikon terjadi di jaringan setelah injeksi, yang kemudian perlu diangkat.
Pembedahan untuk mengeluarkan silikon biasanya merupakan satu-satunya, tetapi kerusakan seringkali bisa menjadi permanen.
Pria Jerman ini hanyalah satu dari lusinan orang yang cacat karena berambisi membesarkan alas kelaminnya atau lebih estetis.
Tinggalkan Balasan