Pemerintah Israel menyadari hal tersebut, mereka langsung melarang menggambar semangka atau hal lain yang mengandung warna bendera Palestina.
Seniman Sliman Mansour mengatakan kepada The National pada tahun 2021 bahwa pejabat Israel pada tahun 1980 menutup pameran di 79 Galeri di Ramallah yang menampilkan karyanya dan karya lainnya, termasuk Nabil Anani dan Issam Badrl.
“Mereka mengatakan kepada kami bahwa mengecat bendera Palestina itu dilarang, tapi warnanya juga dilarang. Maka Issam berkata, ‘Bagaimana jika saya membuat bunga berwarna merah, hijau, hitam dan putih?’, dan petugas itu menjawab dengan marah, ‘Akan disita,” kata Mansour dikutip dari TIME, Jumat (3/11/2023).
Pelarangan pengibaran bendera Palestina tersebut baru dicabut pada 1993 sebagai bagian dari Perjanjian Oslo yang mencakup pengakuan timbal balik antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina.
Perjanjian tersebut merupakan perjanjian formal pertama yan menyelesaikan konflik Israel dan Palestina.
Sejak saat itulah New York menyetujui peran semangka sebagai simbol selama pelarangan bendera.
Kemudian, penggunaan semangka sebagai simbol perlawanan negara Palestina muncul kembali pada 2021.
Tinggalkan Balasan