ERANASIONAL.COM – Satu tahun lebih pandemi Covid 19 belum selesai ditangani, berbagai macam cara dilakukan oleh pemerintah diberbagai dunia untuk menuntaskan permasalahn ini. Dari mulai mengeluarkan peraturan hingga pelaksanaan pembatasan sosial serta mencari obat/vaksin untuk menuntaskan permasalahan virus covid 19 ini. Dan beberapa negara kini telah menemukan vaksin tersebut.
Pemerintah Indonesia melalui kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah memgeluarkan Permenkes No. 84 tahun 2020 tentang pelakaanaan vaksinasi dalam rangka penanggulangan pandemi Covid Virus Disease 2019 (Covid 19).
Pada akhir tahun tepatnya pada bulan desember 2020 pemerintah Indonesia menerima 3 juta paksin untuk melakukan penangulangan wabah tersebut, pemberian paksin tersebut akan digratiskan kepada masyarakat Indonesia, hal ini diutarajan oleh Presiden Joko Widodo pada rabu (16/12/2020).

Keberadaan Vaksin tersebut memberikan ketenangan bagi pemerintah Indonesia karena dianggap dapat membantu meredakan Covid 19, akan tetapi permasalahan baru muncul dengan adanya vaksin tersebut malah menjadi kecemasan tersendiri bagi masyarakat Indonesia.
Banyak kalangan masyarakat merasa takut untuk di vaksin karena dianggap dapat membahayakan, hal ini dipengaruhi oleh uji klinis yang belum selesai sebelum pelaksanaan vaksinasi, pada tahap uji klinis terakhir yaitu tahap ke-3 pun belum sepenuhnya selesai. Hal tersebut berkaitan dengan efektivitas kinerja vaksin untuk menanggulangi Covid 19, sehingga mempengaruhi trash (kepercayaan) masyarakat dengan vaksin tersebut.
Bukan hanya dari kalangan masyarakat bahkan ada anggota perwakilan DPR RI pun meragukan Vaksin tersebut, pasalnya diduga ada permainan dalam dunia kesehatan ketika muncul vaksin untuk Covid 19 ini. Tak hanya itu, bahkan ada beberapa sumber berita yang menginformasikan adanya pemalsuan Vaksin Sinoac yang berasal dari negara China tersebut.
Jadi wajar jika masyarakat meragukan vaksin tersebut dengan kekhawatiran tinggi karena hal ini berkaitan dengan kesehatan. Seharusnya pemerintah memperhatikan SOP sebelum masuknya vaksin ke Indonesia, dan pengujian seharusnya telah dilaksanakan terlebih dahulu sehingga masyarakat percaya untuk dilakukan vaksin.
Hal-hal tersebut memperlihatkan bahwa pemerintah tergesa-gesa untuk menanggulangi covid 19 tersebut, dan seakan-akan ini memperlihatkan bahwa adanya permainan bisnis dalam pengadaan vaksin tersebut, seharusnya keamanan serta pengujian telah dilakukan terlebih dahulu sebelum melaksanakan pengadaan vaksin untuk menjamin keamanannya.
Oleh karena itu kami dari Pemuda Peduli Kesehatan Indonesia menolak keras keberadaan vaksin dan vaksinasi kepada masyarakat sebelum terjamin keamanan dari vaksin tersebut, kemudian diperlukan penjelasan lebih kepada masyarakat tentang efektivitas kinerja vaksin agar kepercayaan kembali tumbuh kepada masyarakat ketika pelaksanaan vaksinasi.
Yuda Laksana (Koordinator Pemuda Peduli Kesehatan Indonesia) Red
Tinggalkan Balasan