Jakarta, ERANASIONAL.COM – Penyakit antraks kembali muncul di Kabupaten Gunungkidul tepatnya di Kapanewon Gedangsari. Seorang warga ditengarai suspek penyakit antraks.

Kasus ini menjadikan beberapa daerah Gunungkidul kerap menjadi sumber penularan penyakit zoonosis ini.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan UGM bidang Mikrobiologi, Agnesia Endang Tri Hastuti Wahyuni, mengatakan munculnya kembali kasus antraks ini disebabkan oleh spora dari Bacillus anthracis yang bersumber dari hewan yang disembelih atau dari lingkungan ternak.

Sebab spora yang dihasilkan oleh bakteri antraks ini sulit hilang dan bisa bertahan di tanah hingga puluhan tahun.

“Di tubuh hewan saat hidup, spora ini belum terbentuk. Namun saat disembelih dan bakteri yang ada dalam darah itu keluar lalu berinteraksi dengan udara akan membentuk spora,” kata Aeth Wahyuni dalam siaran pers dari UGM, Selasa (12/3/2024).

Adapun spora bisa terbentuk jika bakteri Bacillus anthracis terpapar oksigen karenanya spora tidak pernah dijumpai dalam tubuh penderita atau dalam bangkai yang tidak diseksi atau dibuka.

Namun penyakit antraks ini menurut Aeth, tidak hanya menjangkit hewan ternak lainnya namun juga menular ke manusia. Ia menyarankan agar hewan yang terserang anthrax maupun lokasi yang menjadi sumber anthrax harus diisolasi dengan tidak boleh ada satu pun lalu lintas ternak yang keluar masuk lokasi.

“Tidak boleh juga sembarang orang keluar masuk di wilayah tersebut dan hanya petugas yang sudah ditetapkan,” ujarnya.