“Beberapa kali minta dibelikan parfum, atau handphone, kacamata, dan pernah minta dibuatkan pin menteri dari emas,” jelas Rini.

Jaksa kemudian mengonfirmasi soal pembelian ponsel Samsung Galaxy Z Fold dan iPad yang disebut diminta oleh SYL.

Rini pun menyebut untuk ponsel Samsung tersebut, pembayarannya dilakukan oleh Kepala Biro Umum Kementan.

Sementara iPad dimintakan kepada Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementan.

Menurut penjelasan Rini, untuk memenuhi permintaan barang-barang tersebut, dirinya berkoordinasi dengan Panji, ajudan SYL.

“Nah, yang bayar ini atas perintah siapa yang suruh bayar ini?” tanya jaksa.

“Ada beberapa yang ketika Pak Menteri minta disiapkan barang-barang tertentu, saya akan berkoordinasi dengan Mas Panji, nanti Mas Panji yang akan menghubungi eselon I atau biro umum yang akan diminta untuk menyiapkan barang,” jawab Rini.

“Ada enggak menteri menyebut yang bayar barang ini nanti dirjen A, atau dirjen B?” tanya jaksa kembali.

“Ada. Salah satunya ketika pak menteri meminta iPad. Waktu itu, bapak menyampaikan mintakan ke Balitbang,” ucap Rini.

Sementara untuk pemenuhan permintaan parfum SYL, Rini menyebut dilakukan oleh Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP).

Rini berujar, Dirjen PSP membayar parfum SYL sebanyak satu kali, sementara Biro Umum membayar beberapa kali.

“Berapa kali itu beli parfum?” tanya jaksa.

“Kalau di Biro Umum beberapa kali,” jawab Rini.

“Untuk PSP yang bayar itu berapa kali?” tanya jaksa.

“Satu kali,” ucap Rini.

Dalam kesempatan itu, Rini juga menyebut SYL sempat meminta dibelikan iPhone ke bagian Sumber Daya Manusia (SDM).

“Biasanya handphone dimintakan ke Biro Umum. Ada 1 minta ke SDM,” kata Rini.

“SDM?” tanya jaksa.

“Iya,” jawab Rini.

“Handphone apa?” tanya jaksa lagi.

“iPhone,” ujar Rini. []