Jakarta, ERANASIONAL.COM – Jumlah jemaah haji asal Indonesia yang wafat atau meninggal dunia di Tanah Suci sampai hari ke-38 operasional haji 1445 H atau Selasa, 18 Juni 2024 menjadi 165 orang.
Angka ini berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama (Kemenag) yang dikutip pada Rabu (18/6/2024) pukul 06.30 WIB atau 02.30 WAS.
Adapun 165 jemaah haji Indonesia tersebut meninggal dunia saat berada di lima wilayah Arab Saudi, yakni Madinah, Jeddah, Makkah, Arafah, dan Mina. Tercatat, terdapat 6 jemaah yang wafat di Arafah, dan 21 jemaah wafat di Mina.
Kasus kematian ini masih didominasi jemaah haji lanjut usia (lansia). Adapun jemaah tertua yang meninggal dunia di Tanah Suci berusia 94 tahun. Sementara jemaah termuda berusia 31 tahun.
Hampir seluruh jemaah haji yang meninggal di Tanah Suci ini juga termasuk dalam kategori kesehatan risiko tinggi (risti). Tercatat hanya ada 16 jemaah yang tidak termasuk risti.
Meski begitu, tren kasus kematian pada jemaah haji Indonesia di Tanah Suci ini menurun jika dibandingkan dengan tahun lalu. Hal ini terlihat dari tabel perbandingan kasus kematian dari tahun ke tahun yang ditampilkan di laman Siskohat Kemenag.
Perbandingan hingga hari ke-38 operasional haji, tahun lalu jemaah yang meninggal di Tanah Suci mencapai 283 orang. Sementara pada periode yang sama di 2024, jemaah haji meninggal dunia berjumlah 165 orang.
Sebelumnya diberitakan, jemaah haji Indonesia yang mengambil nafar awal mulai bertahap kembali ke hotel hari ini, Selasa (18/6/2024).
Usai tiga hari bermalam atau mabit di Mina serta menyelesaikan tahapan lontar jumrah, para jemaah akan kembali ke Makkah guna melakukan tawaf ifadhah, sa’i, dan tawaf wada.
Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Makkah Khalilurrahman meminta jemaah haji untuk dapat memulihkan fisik terlebih dulu sebelum melakukan ibadah-ibadah tersebut.
“Alhamdulillah tahapan mabit di Mina sudah dapat diselesaikan. Jemaah yang mengambil nafar awal sudah kembali ke Makkah hari ini. Kami mengimbau agar setibanya di Makkah, jemaah istirahat dulu di hotel masing-masing,” ujar Khalilurrahman di Makkah, Arab Saudi.
“Pulihkan kondisi fisik dulu, tidur yang cukup dulu. Jangan langsung menuju Masjidil Haram untuk ifadhah,” sambungnya.
Kholil juga mengimbau jemaah haji tidak melakukan aktivitas yang menguras tenaga, seperti ziarah atau umrah sunah berulang kali.
Tinggalkan Balasan