Plt Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menambahkan dalam pelaksanaan OMC sejauh ini sudah dilakukan sepuluh sorti penerbangan yang menyemai garam tersebut ke gumpalan awan penghujan dengan total 21 jam 25 menit penerbangan oleh armada pesawat Casa 212-400 dengan registrasi A-2114 milik Skadron 4 TNI AU.

“Penyemaian dilakukan pada daerah yang berpotensi menyebabkan hujan di area pembangunan infrastruktur penunjang IKN Bandara VVIP IKN dan jalan tol,” kata Handoko dikutip Antara, Jumat (21/6/2024).

Seto menjelaskan pemilihan wilayah penyemaian diprioritaskan pada daerah upwind atau arah datangnya angin masa udara yang meliputi wilayah Selat Makassar, Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Paser. Hal demikian bertujuan supaya awan hujan tidak masuk ke daerah target yaitu area dilaksanakannya kegiatan pembangunan.

“Kami berharap OMC akan memberikan dampak dan manfaat bagi masyarakat luas serta memitigasi risiko bencana yang terjadi,” pungkas dia.